Nekat, Pemalsu Uang Modal Kertas HVS Di Tangkap Polisi

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sindikat pemalsu uang asal Bitung berhasil dibongkar Polres Minahasa Utara (Minut), Minggu (4/3). Dari belasan anggota sindikat, tim Reserse Mobil (Resmob) Polres Minut dipimpin Kasat Reskrim AKP Hanny Lukas berhasil meringkus enam di antaranya. Sementara otak sindikat pemalsu uang tersebut berinisial AK alias Ari (24) Warga Wangurer Utara masih dalam pengejaran.

Adapun para sindikat yang tertangkap terbilang masih remaja, mereka adalah NS alias Nandi (17) Warga Wangurer Utara, RB Alias Ronald (18) Kelurahan Wangurer Utara, CR alias Cavin (20) Warga Perum Bhayangkara Wangurer, AS alias Atli (18) Perum Bhayangkara Wangurer, ET alias Edward (17) warga Wangurer Utara, JGT alias Geto (23) Warga Wangurer Timur,

Informasi yang berhasil dirangkum Tribun Manado, Sindikat itu memalsukan uang pecahan Rp 20 ribu, 50 ribu dan 100 ribu. "100 ribu sudah berhenti cetak, lantaran kentara palsu, 20 ribu juga ada, tapi yang sering pecahan Rp 50 ribu," ujar JGT alias Geto kepada Tribun Manado.

Sindikat ini memalsukan bermodalkan kertas HVS, dan mesin printer yang dilengkapi skaner. Sekali cetak, bisa mencapai ratusan lembar, namun Geto menuturkan, mencetaknya tergantung kebutuhan apabila dirasa cukup, mereka pun mengedarkannya "Kemarin (4 Maret), ada cetak Rp 1 juta 400 ribu, pecahan 50 ribu," ungkap Geto.

Sindikat tersebut beraksi menukarkan uang palsu dengan uang asli di wilayah Manado, Bitung dan Minut.

Menurut Geto, mereka beraksi secara berkelompok menggunakan sepeda motor, tiap kelompok biasanya dua orang. Sasaran penukaran warung-warung kelontongan. Upal tersebut kemudian dibelanjakan rokok, atau minuman ringan. Keuntungan yang didapat berupa uang kembalian dari pemilik warung.

Jika dibelikan sebungkus rokok seharga 10 ribu. Sindikat tersebut membayar dengan upal Rp 50 ribu. Kembaliannya Rp 40 ribu uang asli menjadi keuntungan sindikat tersebut. "Kalau saya beraksi di wilayah Bitung," ungkapnya.

Sindikat ini terbongkar ketika, RB alias Ronald dan AS alias Atli tertangkap warga. Aksi mereka ketahuan pemilik warung di Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Minut, Minggu (4/3) sekitar pukul 22.00 Wita.

Ronal pun mengaku sempat dikeroyok warga. Ia mengatakan, kebagian tugas mengedarkan di Kota Manado. Ia bersama Atli menggunakan sepeda motor Yamaha Vega pelat nomor DB 6038 CP. Dari Bitung mereka membawa uang berjumlah Rp 500 ribu, pecahan 50 ribu. Di Manado mereka berhasil membelanjakan 3 lembar uang Rp 50 ribu di tiga warung. Berlanjut, di Minut, dua lembar uang Rp 50 ribu dibelanjakandi dua warung disambangi.

"Yang lalu cuma pegang Rp 500 ribu. Pernah paling tinggi Rp 2 juta. Baru dua minggu ini ada ikut mengendarkan," ujarnya.

Ronald menyebut AK alias Ari sebagai otak pemalsu uang. Dari Ari, Ronald memperoleh uang tersebut. Setiap beraksi ia kebagian upah Rp 50 sampai 75 ribu.

Menurut Ronald, pemalsuan uang itu sudah berlangsung sejak setahun silam. Upal dicetak menggunakan mesin print dan kertas HVS. Uang asli di-scan, kemudian dicetak menggunakan mesin print. Upal kemudian dihaluskan menggunakan kertas pasir. Hologram gambar pahlawan kemudian dilukis menggunakan pensil. Sedangkan garis pelindung ungu menggunakan plastik ungu tipis. Dua sisi uang tersebut kemudian direkatkan menggunakan lem dakol. Setelah itu uang dikeringkan, dan dijepit menggunakan buku tebal.

Anggota sindikat lainya, AS alias Atli (18) mengaku terpaksa ikut berperan mengedarkan uang. Ia mengaku kerap diancam Ari."Ari ja ancam, kalau nda ikut dia (Ari) mo pukul," ucapnya.

Ia sebenarnya sedang berada di rumah ketika dijemput Ronald menggunakan sepeda motor untuk beraksi Minggu (4/3) lalu. Ia pun terpaksa ikut, hingga berakhir di jeruji besi.

ET (17) anggota lainnya mengaku sudah sejak Desember 2011 mengetahui kejahatan itu, namun ia baru terjun Februari 2012, karena terhimpit ekonomi.

Sementara itu, Polres Minut masih terus mengembangkan kasus tersebut. Masih ada Ari dan lain anggota sindikat lainnya yang masih diburu. Keenamnya berinsial yakni ER, RK, AP, ED dan JS. Dari informasi yang berhasil dirangkum seorang di antara anggota sindikat merupakan anak dari oknum Polisi. (ryo)


SUMBER

Leave a Reply

Kalau sobat udah selesai membaca Artikel di atas silahkan berikan komentar sesuai isi Artikel dan mohon untuk tidak SPAM karena tindak SPAM di larang agama hehehee. Oya ingat berkunjung tiap hari disini yah sobat...

    Statistik

    Review http://www.nickyoktavian.com/ on alexa.com
    Protected by Copyscape Online Copyright Search
    Check PageRank
    powered by
    Socialbar

    Category

    (3) (64) (17) (90) (11) (60) (2) (21) (82) (3) (169) (17) (6) (3) (19) (60) (23) (3) (4) (5) (36) (48) (14)